Menu Close

Month: September 2020

Bank BRI Catat Persoalan Pertumbuhan Tertinggi Penjualan SR013

Blogbisnisinternet.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sukses melakukan pemasaran Sukuk Ritel Seri SR013 dengan pertumbuhan penjualan tertinggi melebihi ekspektasi perseroan hingga 7 kali dari target.

“Pada penutupan penawaran pada Rabu 23 September 2020 hasil penjualan SR013 di BRI  mencapai Rp 3,5 triliun, meningkat 135 persen dibandingkan Sukuk Ritel seri sebelumnya SR012 senilai Rp 1,49 triliun,” ungkap Direktur Konsumer BRI, Handayani.

Terdapat antusiasme yang luar biasa dari seluruh nasabah BRI dengan peningkatan signifikan pada jumlah investor baru dibandingkan seri SR sebelumnya yaitu bertumbuh 39 persen.

Antusiasme itu dikarenakan penawaran investasi SR013 dinilai aman dan sangat menarik dari sisi nilai imbal hasil 6,05 persen p.a sehingga menjadi alternatif instrumen investasi di tengah kondisi tren suku bunga yang sedang turun.

Dilihat dari komposisi investor, penjualan SR013 ini lebih didominasi investor millennial yang mencapai 35 persen dari berbagai segmen investor.

Tingginya minat investor millennial dalam berinvestasi pada produk keuangan milik pemerintah ini, dikarenakan proses pembelian SR 013 yang sangat mudah dan dapat dibeli secara online.

BRI memudahkan proses berinvestasi SR013 dengan membuka akses secara online melalui laman https://sbn.bri.co.id/. BRI juga melakukan sosialisasi dan pemasaran secara digital lewat media komunikasi online seperti social media, webinar dan sosialisasi virtual yang melibatkan nasabah BRI.

Tak hanya itu, BRI memaksimalkan penjualan kepada nasabah dengan mengerahkan seluruh tenaga pemasar di unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami menilai respon pasar yang luar biasa ini adalah hal yang sangat positif bagi seluruh stakeholder. Kami pun terus mengoptimalkan literasi dan edukasi terhadap produk SBN ritel yang diterbitkan oleh pemerintah. Terlebih lagi, produk SBN ritel merupakan sarana kontribusi kita seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan nasional lewat dana yang dihimpun,” pungkas Handayani.

Menhub Meminta Masyarakat Gowes Menggunakan Sepeda Buatan Dalam Negeri

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau masyarakat untuk bisa menggunakan sepeda buatan dalam negeri. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang memilih sepeda impor dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri sendiri.

“Sepeda ini adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, oleh karenannya hari ini menjadi penting karena di tengah pandemi impor banyak sekali,”tutur Menhub dalam konfrensi pers secara virtual, Jumat (25/9/2020).

Baca Juga: Bank BRI Catat Persoalan Pertumbuhan Penjualan Tertinggi SR013

Bahkan, dalam Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2020 yang digelar Kemenhub, ia pun memerintahkan Dirjennya untuk mempromosikan produk dalam negeri.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga menambahkan, dengan menggunakan sepeda buatan dalam negeri, maka bisa membuat banyak orang akan bekerja untuk membuat sepeda.

“Pak Dirjen kalau bisa waktu pekan promosi produksi dalam negeri, kalau produksi luar negeri engga usah dipromosikan bisa jualan sendiri,”cetus dia.

Adapaun rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 antara lain berupa sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan No.59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di jalan.

Baca Juga: Perkembangan Vaksin Covid-19 Berpeluang Mengangkat IHSG

Lalu ada Lingkungan Ramah Sepeda yaitu pemberian fasilitas parkir sepeda sebanyak 50 (lima puluh) unit kepada instansi pemerintah, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum yang secara simbolis diserahkan kepada Kementrian Koordinatro Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Stasiun Kereta Api Pasar Minggu dan SDN Batu Ampar II Jakarta Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung terciptanya lingkungan ramah sepeda bagi para pengguna sepeda di berbagai wilayah.

Berikutnya ada Virtual Bicycle Fair pada tanggal 17 Oktober 2020. Pameran Sepeda Virtual Pertama di Indonesia ini melibatkan 200.000 penonton, 200 peserta pameran sepeda, dan 300 kontestan lomba sepeda yang akan diselenggarakan di Balai Sarbini Jakarta yang melibatkan berbagai produsen sepeda lokal dan sepeda custom yang akan memamerkan hasil karya anak bangsa.

 

 

Dongkrak Pariwisata Pemerintah Tebar Diskon Paket Wisata 50 Persen

Jakarta –Pemerintah berencana menggelontorkan diskon paket wisata sebesar 50 persen untuk warga negara Indonesia (WNI). Diskon tersebut merupakan stimulus yang pemberiannya mengacu pada nomor induk kependudukan (NIK). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, anggaran yang direncanakan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga bakal menyasar kepada industri-industri yang tersungkur.

“Indonesia dapat memanfaatkan dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. Tahun ini kita memperoleh dana sebesar Rp895 triliun,” ujar Luhut, dikutip dari Tempo.co, Sabtu (26/9/2020).

Adapun sektor pariwisata akan memperoleh anggaran sebesar Rp1 triliun yang pemanfaatannya termasuk untuk penyediaan diskon paket pelancongan.

Meski lebih kecil nilainya ketimbang 2020, ia meyakini anggaran itu tetap bisa dimanfaatkan untuk bantuan-bantuan produktif.

Luhut berharap stimulus ini akan memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Kami berharap pada 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4.5 hingga 5 persen,” ucap Luhut.

Stimulus tersebut akan diberikan saat pemerintah mendustribusikan vaksin pada Desember mendatang. Fokus pariwisata sampai akhir tahun pun dititikberatkan pada kunjungan domestik.

Luhut menjelaskan diskon paket wisata memiliki batas maksimal Rp2,35 juta per NIK. Pemerintah berharap diskon tersebut memberikan efek ganda sebanyak 4,58 kali hingga 5,85 kali atau senilai Rp9,34 triliun sampai Rp11,93 triliun bagi perekonomian.

Ihwal anggaran stimulus, Luhut melanjutkan pemerintah pada 2021 kemungkinan masih akan menganggarkan Rp500 trilliun untuk pemulihan ekonomi nasional.

Gojek Termasuk Brand Favorite di Indonesia

Jakarta – Gojek Indonesia dengan basis aplikasi dari PT. Aplikasi Anak Bangsa muncul sebagai satu-satunya perusahaan dengan besutan anak bangsa yang dinilai tidak hanya berjasa mendukung ketahanan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19, namun juga mendapatkan respons sangat positif dari konsumen.

Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan oleh blackbox, sebuah lembaga survei berbasis di Singapura, bersama Toluna bertajuk “Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During Covid 19” yang sudah dirilis baru-baru ini.

Baca Juga:Pemerintah Kejar Penggunaan Solar Sistem Panel Tata Surya

Di sebutkan bahwa terdapat perubahaan yang signifikan pada perilaku konsumen dalam beberapa bulan ini akibat meningkatkannya kecenderungan untuk beraktivitas belanja secara online dan penggunaan aplikasi berbasis digital.

Oleh sementara itu, kecintaan nya terhadap konsumen terhadap brand lokal, seperti Gojek semakin menguat selama pandemi. Koresponden dari 8-10 yang telah disurvei di Indonesia (91 persen) dengan mengaku akan lebih memilih menggunakan brand asli Indonesia daripada brand asing.

Gojek dalam studi itu muncul sebagai brand lokal yang paling digemari di Indonesia. Dikarenakan paling membantu konsumen dna memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi Covid-19.

Gojek di favoritkan bersama Google dan Unilever

Para pebisnis dinilai harus mengerti hal tersebut, bahwa dengan posisi Asean sebagai hub bagi lalu lintas perdagangan regional maupun international. Maka perubahan prefrensi konsumen sangat penting untuk dipahami.

“Asal negara menjadi salah satu tren konsumsi yang berpotensi berubah di saat pandemi Covid-19,”hasil survei yang melibatkan 4.780 responden Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina itu seperti yang dikutip Sabtu (26/9/2020).

Yashan Cama, International Commercial Director of Blackbox Research menilai bahwa dukungan bagi brand Gojek sebagian besar dikarenakan pemakaian berbagai layanan yang tercakup dalam ekosistem Gojek maupun mitranya sangat umum di Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, sentimen terhadap brand Gojek sangat positif, sebagaimana ditunjukkan oleh Gojek melalui didirikannya Gojek Partner Support Fund (Dana Bantuan Mitra Gojek) untuk mendukung ketahanan ekonomi selama masa pandemi.

“Kata ‘internasional’ kedepannya mungkin akan menjadi aneh. Gojek adalah contoh nyata bagaimana rasa nasionalisme itu menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan brand oleh konsumen,” ujarnya.

Menurutnya konsumen mulai berpikir untuk mendukung kemajuan perekonomian negaranya dan hal itu ditunjukkan dari brand yang dipilihnya dalam berbelanja.

Lagipula, ini bukan soal dukungan bagi brand lokal saja, tapi juga menunjukkan bagaimana sebuah brand lokal bisa berdampak signifikan bagi bangsanya melalui dukungannya terhadap perekonomian.

Pemerintah Indonesia Optimis untuk Target 1 Juta Panel Surya Atap Tercapai

Jakarta, Indonesia – Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis dengan target satu juta pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan perkembangan harga PLTS global sendiri yang semakin tren dan kompetitif.

Diungkapkan oleh Direktur Jendral Ketanagalistrikan Kementrian ESDM – Rida Mulyana, Gerakan Nasional Satu Juta Atap (GNSSA) memperkenalkan kepada masyarakat adanya energi bersih dan ramah lingkungan.

Baca Juga :Pemerintah Mulai Mendongkrak Pariwisata dikala Pandemi

“Gerakan yang sekarang ini sangat mendukung pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025,” tutur Rida dalam pres konfres, Sabtu (26/9/2020).

Beliau juga menambahkan keberadaan GNSSA akan menumbuhkan industri barang dan jasa domestik terkait pengadaan PLTS.
Secara terperinci, Direktur Energi Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) Hariyanto menjelaskan bahwa Kementrian ESDM tengah menginvestasikan pemanfaatan atap untuk instalasi PLTS Atap.

“Kami inventariskan tidak hanya di gedung hunian tapi juga gedung komersial, seprti hotel, rumah sakit, dan gedung perkantoran, bandara, pelabuhan, pergudangan. Hasilnya sementara ini cukup besar potensi yang bisa diterapkan untuk surya atap,”tutur Hariyanto.

Baca Juga:Gojek Termasuk Brand Favorite Indonesia

Untuk selain itu, pemerintah tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar gerakan ini segera terealisasi. Pihaknya berharap hal tersebut bisa terlaksana dengan tahap awal sebanyak 500.000 hingga 1 juta atap.

Dia menuturkan pemerintah optimis menargetkan 1 juta atap bisa terealisasikan mengingat aturan-aturan terkait dengan penyempurnaan-penyempurnaan dari penggunaan EBT dan harga yang cukup kompetitif.

Data yang sudah dihimpun Ditjen EBTKE menunjukan bahwa biaya PLTS dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2019) mengalami penurunan yang paling tajam, yakni sekitar 82 persen. Bahkan , biaya listrik dari PV surya skala utilitas turun 13 persen tahun ke tahun dan mencapai sekitar tujuh sen (US$0,068) per koloWatt-hour (kWh) pada 2019.