Menu Close

Tag: keuangan

Milenial bergaji 4 Juta juga Dapat Invesatasi, Begini Caranya

milenial

JAKARTA,  Saat ini, investasi sudah menjadi kebutuhan, tak terkecuali bagi milenial di masa pandemi Covid-19. Berapa pun gaji bulanan yang didapatkan, milenial yang melek keuangan wajib menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi. Di Ibu kota, Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2020 yang ditetapkan pada 28 Oktober 2019, adalah sebesar Rp 4,2 juta. Dengan kisaran gaji Rp 4 jutaan, lalu bagaimana cara memilih investasi yang tepat? Di sisi lain, kebutuhan hidup seperti makan, sewa rumah, transportasi, kesehatan, pendidikan anak dan cicilan juga harus dibayar. “Pertanyaan ini kerap diutarakan milenial karena banyak di antara mereka ini berpikir kalau investasi itu harus dengan modal besar. Padahal, pikiran itu tidak tepat sama sekali. Saat ini sudah ada investasi yang tidak membutuhkan dana besar,” kata Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari kepada Kami, Rabu (23/9/2020).

1. Tentukan tujuan keuangan

Sebelum memilih instrumen investasi, milenial wajib menentukan dulu tujuan keuangan dan investasinya. Ada baiknya tujuan keuangan dan investasi ini konkret sehingga bisa ditentukan jangka waktu pencapaiannya entah jangka panjang, menengah atau pendek. “Dengan melihat jangka waktu pencapaiannya milenial akan mudah dalam menentukan produk apa yang dapat dipilih,” ujar dia. Dia bilang, selama di masa pandemi Covid-19, milenial tentu saja bisa melakukan investasi saham untuk jangka panjang atau memasukkan dananya ke dalam reksa dana pasar uang untuk jangka pendek.

2. Kenali profil risiko

Profil risiko ini biasanya terkait dengan tingkat toleransinya akan kerugian. Pada umumnya dikenal 3 tipe investor berdasarkan profil risiko, yakni konservatif ( risk averse), moderat (risk neutral), dan agresif (risk seeker). Paramita mengatakan, jika kamu cenderung milenial dengan profil risiko konservatif, maka bisa masuk ke instrumen reksa dana pendapatan tetap dan jika suka dengan risiko maka saham merupakan pilihan yang lebih tepat.

Baca Juga: Sudah Punya Tabungan? Apa Pentingnya Asuransi?

3. Alokasi ideal

Menurut Paramita, alokasi dana untuk investasi yang diperlukan dari gaji bulanan Rp 4 juta, memiliki porsi ideal minimal investasi di 10 persen. Dengan persentase ini maka milenial bisa menyisihkan Rp 400.000 per bulan untuk investasi. “Dana yang disisihkan ini bisa disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko yang telah ditentukan di awal,” sebut dia.

4. Investasi secara berkala

Dengan modal yang terbatas (kecil) milenial tentu saja bisa menjalankan investasinya selayaknya menabung secara rutin yang dilakukan setiap bulan. Misalkan saja, dengan memasukkan uangnya ke dalam produk Investasi yang dipilih sesuai tujuan dan profill risiko masing-masing. “Investasi yang dilakukan secara berkala akan melatih kedisiplinan dalam berinvestasi, tidak hanya untuk saat ini namun di kemudian hari saat pendapatan sudah bertambah,” kata Paramita.

Baca Juga: Peran Penting Project Plan Management Bagi Perusahaan

PSBB DKI Diperpanjang, Pengusaha : Keuangan Kita Sangat-Sangat Berat

Jakarta – Pengusaha terancam kehabisan modal imbas mandeknya aktivitas ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Ditambah lagi Jakarta melakukan pengetatan PSBB yang diperpanjang hingga 11 Oktober. Kondisi tersebut semakin membuat dunia usaha tertekan.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani memperkirakan bila situasi sulit ini terus berlanjut tanpa adanya bantuan dari pemerintah, maka pengusaha akan benar-benar kesulitan keuangan pada Desember 2020 atau Januari 2021 nanti.

“Di bulan Desember-Januari sudah sangat-sangat berat keuangan kita,” kata dia saat dihubungi, Minggu (27/9/2020).

Rosan menjelaskan sejak awal pandemi, cashflow perusahaan memang sudah terganggu. Bedanya, kalau di awal PSBB dulu para pengusaha masih punya cadangan modal kerja yang cukup, kini makin menipis.

“Tetapi memang ini tekanannya makin besar walaupun bulan Agustus kemarin sudah mulai agak membaik karena aktivitas ekonomi sudah di level 40-50%. Nah memang sekarang dengan adanya ini (PSBB diperketat) mulai ada tekanan lagi dan terutama yang di Jakarta ya karena Jakarta kan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia kan juga besar,” ujarnya.

“Nah ini sudah mulai kalau ditanya bertahan sampai kapan, ini benar-benar yang penting asal jalan saja dengan sangat-sangat minimum,” tambahnya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani juga menjelaskan pengetatan PSBB membuat aktivitas ekonomi berkurang, yang mana ujungnya mempengaruhi arus keuangan perusahaan.

“Prinsipnya dengan kondisi sekarang tentu saja dengan adanya pengetatan PSBB ini kan berdampak kembali kepada aktivitas ekonomi. Makanya tentu saja, kembali lagi dengan menurunnya aktivitas mempengaruhi cashflow yang ada,” jelasnya.

Semakin panjang PSBB diberlakukan, Shinta menilai akan makin memperparah kondisi perusahaan, walaupun dia jelaskan tidak untuk semua kategori perusahaan. Salah satu yang paling terdampak misalnya adalah restoran.

“Ini tergantung juga dengan lamanya pengetatan PSBB ini bagaimana. Kalau makin lama ya makin parah kondisinya karena kan mereka menjadi kekurangan dari segi pendapatannya. Jadi walaupun mereka mau bisa beroperasi kalau demandnya bekurang ya gimana,” tambahnya.

Bank BRI Catat Persoalan Pertumbuhan Tertinggi Penjualan SR013

Blogbisnisinternet.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sukses melakukan pemasaran Sukuk Ritel Seri SR013 dengan pertumbuhan penjualan tertinggi melebihi ekspektasi perseroan hingga 7 kali dari target.

“Pada penutupan penawaran pada Rabu 23 September 2020 hasil penjualan SR013 di BRI  mencapai Rp 3,5 triliun, meningkat 135 persen dibandingkan Sukuk Ritel seri sebelumnya SR012 senilai Rp 1,49 triliun,” ungkap Direktur Konsumer BRI, Handayani.

Terdapat antusiasme yang luar biasa dari seluruh nasabah BRI dengan peningkatan signifikan pada jumlah investor baru dibandingkan seri SR sebelumnya yaitu bertumbuh 39 persen.

Antusiasme itu dikarenakan penawaran investasi SR013 dinilai aman dan sangat menarik dari sisi nilai imbal hasil 6,05 persen p.a sehingga menjadi alternatif instrumen investasi di tengah kondisi tren suku bunga yang sedang turun.

Dilihat dari komposisi investor, penjualan SR013 ini lebih didominasi investor millennial yang mencapai 35 persen dari berbagai segmen investor.

Tingginya minat investor millennial dalam berinvestasi pada produk keuangan milik pemerintah ini, dikarenakan proses pembelian SR 013 yang sangat mudah dan dapat dibeli secara online.

BRI memudahkan proses berinvestasi SR013 dengan membuka akses secara online melalui laman https://sbn.bri.co.id/. BRI juga melakukan sosialisasi dan pemasaran secara digital lewat media komunikasi online seperti social media, webinar dan sosialisasi virtual yang melibatkan nasabah BRI.

Tak hanya itu, BRI memaksimalkan penjualan kepada nasabah dengan mengerahkan seluruh tenaga pemasar di unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami menilai respon pasar yang luar biasa ini adalah hal yang sangat positif bagi seluruh stakeholder. Kami pun terus mengoptimalkan literasi dan edukasi terhadap produk SBN ritel yang diterbitkan oleh pemerintah. Terlebih lagi, produk SBN ritel merupakan sarana kontribusi kita seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan nasional lewat dana yang dihimpun,” pungkas Handayani.

Menhub Meminta Masyarakat Gowes Menggunakan Sepeda Buatan Dalam Negeri

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau masyarakat untuk bisa menggunakan sepeda buatan dalam negeri. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang memilih sepeda impor dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri sendiri.

“Sepeda ini adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, oleh karenannya hari ini menjadi penting karena di tengah pandemi impor banyak sekali,”tutur Menhub dalam konfrensi pers secara virtual, Jumat (25/9/2020).

Baca Juga: Bank BRI Catat Persoalan Pertumbuhan Penjualan Tertinggi SR013

Bahkan, dalam Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2020 yang digelar Kemenhub, ia pun memerintahkan Dirjennya untuk mempromosikan produk dalam negeri.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga menambahkan, dengan menggunakan sepeda buatan dalam negeri, maka bisa membuat banyak orang akan bekerja untuk membuat sepeda.

“Pak Dirjen kalau bisa waktu pekan promosi produksi dalam negeri, kalau produksi luar negeri engga usah dipromosikan bisa jualan sendiri,”cetus dia.

Adapaun rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 antara lain berupa sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan No.59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di jalan.

Baca Juga: Perkembangan Vaksin Covid-19 Berpeluang Mengangkat IHSG

Lalu ada Lingkungan Ramah Sepeda yaitu pemberian fasilitas parkir sepeda sebanyak 50 (lima puluh) unit kepada instansi pemerintah, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum yang secara simbolis diserahkan kepada Kementrian Koordinatro Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Stasiun Kereta Api Pasar Minggu dan SDN Batu Ampar II Jakarta Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung terciptanya lingkungan ramah sepeda bagi para pengguna sepeda di berbagai wilayah.

Berikutnya ada Virtual Bicycle Fair pada tanggal 17 Oktober 2020. Pameran Sepeda Virtual Pertama di Indonesia ini melibatkan 200.000 penonton, 200 peserta pameran sepeda, dan 300 kontestan lomba sepeda yang akan diselenggarakan di Balai Sarbini Jakarta yang melibatkan berbagai produsen sepeda lokal dan sepeda custom yang akan memamerkan hasil karya anak bangsa.