Menu Close

Tag: psbb

PSBB DKI Diperpanjang, Pengusaha : Keuangan Kita Sangat-Sangat Berat

Jakarta – Pengusaha terancam kehabisan modal imbas mandeknya aktivitas ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Ditambah lagi Jakarta melakukan pengetatan PSBB yang diperpanjang hingga 11 Oktober. Kondisi tersebut semakin membuat dunia usaha tertekan.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani memperkirakan bila situasi sulit ini terus berlanjut tanpa adanya bantuan dari pemerintah, maka pengusaha akan benar-benar kesulitan keuangan pada Desember 2020 atau Januari 2021 nanti.

“Di bulan Desember-Januari sudah sangat-sangat berat keuangan kita,” kata dia saat dihubungi, Minggu (27/9/2020).

Rosan menjelaskan sejak awal pandemi, cashflow perusahaan memang sudah terganggu. Bedanya, kalau di awal PSBB dulu para pengusaha masih punya cadangan modal kerja yang cukup, kini makin menipis.

“Tetapi memang ini tekanannya makin besar walaupun bulan Agustus kemarin sudah mulai agak membaik karena aktivitas ekonomi sudah di level 40-50%. Nah memang sekarang dengan adanya ini (PSBB diperketat) mulai ada tekanan lagi dan terutama yang di Jakarta ya karena Jakarta kan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia kan juga besar,” ujarnya.

“Nah ini sudah mulai kalau ditanya bertahan sampai kapan, ini benar-benar yang penting asal jalan saja dengan sangat-sangat minimum,” tambahnya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani juga menjelaskan pengetatan PSBB membuat aktivitas ekonomi berkurang, yang mana ujungnya mempengaruhi arus keuangan perusahaan.

“Prinsipnya dengan kondisi sekarang tentu saja dengan adanya pengetatan PSBB ini kan berdampak kembali kepada aktivitas ekonomi. Makanya tentu saja, kembali lagi dengan menurunnya aktivitas mempengaruhi cashflow yang ada,” jelasnya.

Semakin panjang PSBB diberlakukan, Shinta menilai akan makin memperparah kondisi perusahaan, walaupun dia jelaskan tidak untuk semua kategori perusahaan. Salah satu yang paling terdampak misalnya adalah restoran.

“Ini tergantung juga dengan lamanya pengetatan PSBB ini bagaimana. Kalau makin lama ya makin parah kondisinya karena kan mereka menjadi kekurangan dari segi pendapatannya. Jadi walaupun mereka mau bisa beroperasi kalau demandnya bekurang ya gimana,” tambahnya.