Menu Close

Day: October 6, 2020

Tersedia Tol Laut, Biaya Logistik Menjadi Lebih Efisien

Tol Laut

Blogbisnisinternet.com – Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengapresiasi program tol laut pemerintah. Program yang sudah berjalan ini telah menunjukan hasilnya, dan mampu menurunkan biaya produksi hingga 25 persen.

Selama ini, banyak sekali orang yang mengandalkan angkutan darat untuk logistik. Padahal, angkutan darat mulai dari infrastruktur hingga muatan sangat terbatas. Sehingga, angkutan laut bisa menjadi pilihan alternatif dan terlebih lagi negara Indonesia kebanyakan kepulauan.

Menurut Widodo, adanya tol laut juga telah menjadi momentum memperbaiki infrastruktur dan menghadirkan investasi.

Baca Juga: Kisah Sukses Indra Kenz yang Awal Tertipu Investasi Bodong Hingga Menjadi Sukses

“Dengan adanya tol laut, mau tak mau pelabuhan di daerah pelosok dikembangkan sehingga bisa menyadarkan kapal yang bermuatan besar,” tuturnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, dengan biaya logistik yang murah akan membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia.

“Terlebih, ada pandemi yang menutut logistik harus berjalan dengan baik. tapi, tidak mungkin jalan jika tidak ada infrastrukturnya. Tidak mungkin swasta bangun lebih dulu melainkan harus didahului pemerintah,” ucap Widodo.

Dia juga menambahkan, KCN juga mengambil peran dalam program tol laut ini. Sebab, dengan adanya dermaga yang dikelola oleh KCN, proses bongkar muatan barang curah bisa dikerjakan oleh KCN.

KCN saat ini sedang melakukan pembangunan dermaga atau Pier 2 dan Pier 3 Pelabuhan marunda. Jika Pier 1, 2, dan 3 rampung dibangun, maka KCN dapat melakukan dwelling time di Tanjung priok dari 6 hari menjadi 2,8 hari.

Secara tahunan, pelabuhan yang dikelola KCN, bisa menampung kapasitas kapal dan aktivitasnya sebesar 35 juta ton sampai 40 juta ton.

Ekspansi Dunia Bisnis, Perusahaan Peternakan Meluncurkan Produk Olahan Daging Ayam

Peternakan Ayam dan Olahan Ayam

Blogbisnisinternet.com – Perusahaan peternakan terintegrasi PT.Widodo Makmur Unggas (WMU) melakukan ekspansi bisnis di tengah pandemi.

Perseroan melalui unit bisnisnya, yaitu perusahaan pengolahan makanan olahan PT.Prima Widodo Makmur (PWM) akan meluncurkan produk makanan olahan berbahan baku daging ayam.

Rencananya produk ini akan dipasarkan ke seluruh Indonesia melalui jalur penjualan dan distribusi nasional yang dimiliki oleh WMU, dengan merek Java.

“Dengan didukung penuh oleh WMU, PWM akan mengembangkan kapasitas produksi dari 6.000 ton per tahun menjadi 14.400 ton per tahun yang produksinya 70 persen berbahan baku ayam. PWM juga akan membangun fasilitas pengolahan di Giritontro,” tutur Satiman, GM Operational dan R&D  PT Prima Widodo Makmur dalam keterangannya.

Baca Juga: Tersedia Tol Laut, Biaya Logistik Menjadi Lebih Efesien

Sinergi dengan berbagai stakeholder juga terus dilakukan perusahaan. Widodo Makmur Unggas (WMU) bukan hanya menyediakan bahan baku tetapi juga memastikan kualitas untuk menunjang optimalisasi produk yang dihasilkan.

Sebelumnya PT Widodo Makmur Unggas juga menjalin kerja sama dengan PT Retail Komoditas Nusantara, tujuannya adalah untuk meningkatkan layanan dengan jangkauan distribusi yang mencakup setidaknya 150 kota/kabupaten se-Indonesia.  WMU juga sedang melakukan pembangunan pabrik pakan ayam di Ngawi, Jawa Timur. Ditargetkan, pabrik ini dapat mulai beroperasi pada tahun 2021 mendatang.

Perusahaan juga telah meresmikan Hatchery dan Breeding Farm di Yogyakarta pada akhir Agustus lalu yang diharapkan dapat memberikan pertumbuhan produksi positif bagi perusahaan di tahun 2021. Pembangunan pabrik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas WMU.

Inisiasi-inisiasi strategis akan terus dilakukan oleh WMU untuk memperkuat posisi di industri unggas nasional.

“Dengan membangun lini bisnis dari hulu ke hilir dan kerjasama strategis dengan berbagai pihak, kita jaga ekosistem industri unggas yang bertumbuh bersama, sejalan dengan misi WMU untuk menjadi jembatan kesejahteraan petani dan peternak di Indonesia,” sebut Tri Mahawijaya Herlambang, Direktur Pemasaran WMU.